Kategori Materi
- Materi Agama Islam (6)
- Materi Bahasa Indonesia (3)
- Materi Bahasa Inggris (3)
- Materi Bahasa Jepang (4)
- Materi Biologi (5)
- Materi Fisika (5)
- Materi Geografi (3)
- Materi Kimia (3)
- Materi Matematika Minat (2)
- Materi Matematika Wajib (4)
- Materi PKN (3)
- Materi Sejarah Indonesia (4)
- Tugas Agama Islam (1)
- Tugas Bahasa Indonesia (1)
- Tugas Bahasa Inggris (1)
- Tugas Bahasa Jepang (1)
- Tugas Biologi (1)
- Tugas Fisika (1)
- Tugas Geografi (1)
- Tugas Kimia (1)
- Tugas Matematika Minat (1)
- Tugas Matematika Wajib (1)
- Tugas PKN (1)
- Tugas Sejarah (1)
Posted by : Rifqi Farel Shop
Sabtu, 01 Desember 2018
Jenis Jenis Konjungsi dan Contohnya Dalam Bahasa Indonesia
Jenis jenis
konjungsi dan contohnya dalam bahasa Indonesia – Penjelasan
mengenai apa itu konjungsi, apa saja jenis-jenis konjungsi, dan
penerapan/contoh konjungsi dalam kalimat akan diuraikan di sini. Selamat
belajar.
Pengertian Konjungsi
Konjungsi disebut juga dengan kata penghubung atau kata sambung.
Kata penghubung termasuk kata tugas yang berfungsi menghubungkan antar klausa,
antar akalimat, atau antar paragraf. Konjungsi antarklausa diletakkan di di
tengah-tengah kalimat, antara induk kalimat dan anak kalimat. Konjungsi antar
kalimat diletakkan di awal kalimat. Sedangkan konjungsi antar paragraf
diletakkan di awal paragraf.
Jenis Jenis Konjungsi
Terdapat beberapa macam konjungsi. Pada bagian ini akan
dijelaskan jenis jenis konjungsi yang digunakan dalam bahasa Indonesia.
Konjungsi Antar Klausa
Konjungsi antar klausa merupakan kata penghubung antara dua buah
klausa atau lebih. Terdapat tiga macam konjungsi antar klausa, yaitu konjungsi
korelatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi koordinatif.
1. Korelatif
Konjungsi korelatif digunakan untuk menghubungkan dua kata,
frasa, klausa, yang memiliki status konjungsi setara. Konjungsi yang termasuk
dalam konjungsi korelatif sebagai berikut:
·
Baik … maupun …
·
Jangankan … pun …
·
Bukan hanya … melainkan …
·
Entah … entah …
·
Sedemikian rupa … sehingga …
·
Tidak hanya … tetapi (juga) …
2. Subordinatif
Berbeda dengan konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif menghubungkan
dua kata, frasa, klausa, yang memiliki status konjungsi bertingkat. Konjungsi
subordinatif meliputi:
Hubungan
|
Konjungsi
|
Pengandaian
|
andaikan, sekiranya, seandainya
|
Syarat
|
jika, kalau, asalkan, bila
|
Waktu
|
sesudah, sebelum, setelah, sejak, ketika, sementara,
selama, sehingga, sambil
|
Tujuan
|
agar, supaya
|
Cara
|
dengan
|
Penjelasan
|
bahwa
|
Pemiripan
|
seolah-olah, seakan-akan, seperti, sebagaimana
|
Sebab
|
sebab, karena, oleh karena
|
Konsesif
|
meskipun, walaupun, biarpun, sekalipun
|
3. Koordinatif
Konjungsi koordinatif hampir sama dengan konjungsi korelatif,
perbedaannya adalah konjungsi ini terjadi pada klausa-klausa sederhana. Kata
penghubung yang termasuk di dalam konjungsi koordinatif meliputi … dan … , …
tetapi … , … atau … .
Konjungsi Antar Kalimat
Suatu kalimat dapat dihubungkan dengan kalimat yang lain dengan
menggunakan konjungsi antar kalimat. Konjungsi antar kalimat meliputi:
No.
|
Konjungsi
|
Makna
|
1.
|
dengan demikian, akibatnya
|
konsekuensi atau akibat
|
2.
|
sebaliknya, berbeda dengan
|
kebalikan
|
3.
|
kemudian, selanjutnya, setelah itu
|
keadaan setelahnya
|
4.
|
sebenarnya, sesungguhnya, bahwasanya
|
keadaan sebenarnya
|
5.
|
malahan, bahkan, tak hanya itu
|
keadaan sebelumnya
|
6.
|
akan tetapi, sayangnya, namun
|
mempertentangkan keadaan sebelumnya
|
7.
|
biarpun begitu, meskipun demikian, walaupun demikian
|
kesediaan
|
Konjungsi
Antar Paragraf
Analog dengan dua jenis konjungsi di atas, konjungsi antar
paragraf berfungsi menghubungkan dua paragraf sehingga menjadi suatu paragraf
yang koheren dan sistematis. Konjungsi yang sering digunakan adalah terlebih
lagi … , disamping … , oleh karena itu … , berdasarkan … , jadi … .
Contoh:
Rindu adalah anak yang periang sejak kecil. Ia sangat senang
bermain-main bersama ayah dan ibunya. Walaupun anak tunggal, Rindu tidak pernah
manja. Ia selalu membantu pekerjaan ibu tanpa di minta. Akan tetapi sekarang
semua tinggal kenangan. Semua kebahagiaan itu sudah terenggut darinya.
Kecelakaan penyebab semua itu.
Terlebih lagi, bukan hanya
ayahnya yang pergi tetapi juga ibunya. Hanya Rindu yang bisa diselamatkan.
Beruntung Rindu dapat dikeluarkan dari mobil sebelum mobil itu meledak.
Berdasarkan cerita warga,
mobil tiba-tiba oleng dan jatuh ke jurang. Warga yang melihat segera menolong.
Akan tetapi posisi ayah dan ibu Rindu yang terjepit menjadi susah untuk
dievakuasi.
Konjungsi
Berdasarkan Fungsi
Jika dilihat dari fungsi konjungsi, maka konjungsi dibagi lagi
menjadi beberapa kelompok. Berikut adalah jenis jenis konjungsi berdasarkan
fungsi:
No.
|
Konjungsi
|
Contoh
|
1.
|
aditif
|
dan, serta, lagipula
|
2.
|
pertentangan
|
tetapi, sedangkan, akan tetapi, sebaliknya, namun
|
3.
|
disjungtif
|
maupun, baik … baik … , entah … entah … , atau … atau …
|
4.
|
waktu
|
setara : sebelumnya, setelahnya; bertingkat :ketika, bila,
sampai, demi, sementara, semenjak, tatkala, seraya
|
5.
|
final
|
supaya, agar, untuk
|
6.
|
sebab
|
karena, sebab, karena itu, sebab itu
|
7.
|
akibat
|
sehingga, akibatnya, sampai
|
8.
|
syarat
|
asalkan, jika, apabila, kalau, jikalau
|
9.
|
tak bersyarat
|
walaupun, biarpun, meskipun
|
10.
|
perbandingan
|
seperti, bagai, bagaikan, ibarat, umpama, seakan-akan,
sebagaimana
|
11.
|
korelatif
|
tidak hanya…tetapi juga, sedemikian rupa sehingga,
semakin…semakin, baik…maupun
|
12.
|
penegas
|
yakni, apalagi, misalnya, yaitu, akhirnya
|
13.
|
penjelas
|
bahwa
|
14.
|
pembenaran
|
walaupun, meskipun, kendatipun, sekalipun
|
15.
|
urutan
|
lalu, kemudian, mula-mula, pertama
|
16.
|
pembatasan
|
kecuali, asalkan, selain
|
17.
|
penanda
|
terutama, umpama, paling utama
|
18.
|
situasi
|
padahal, sedangkan, sambil
|
Contoh Kalimat yang
Memuat Konjungsi
1. Baik anak
kandung maupun anak
tiri, ayah selalu memperlakukan secara adil.
2. Jangankan menunggu
hingga larut, tidak tidur pun ibu pasti
akan melakukannya.
3. Bukan
hanya ibu yang selalu berusaha sekuat tenaga mendidikmu, melainkan ayah
juga selalu berada di belakangmu.
4. Entah digoreng entah direbus,
ubi tetap menjadi makanan favoritku.
5. Ayah
selalu berusaha sedemikian
rupa sehingga kita tidak pernah kelaparan.
6. Jika aku
bisa memutar waktu, maka semua
kesalahanku di masa lampau akan kuperbaiki.
7. Meskipun aku
sering membantah, ayah dan ibu tidak pernah marah kepadaku.
8. Rani
memukul Toni karena menghinanya
di depan teman-temannya.
9. Saya
rajin belajar supaya kedua
orang tuaku merasa senang.
10. Rizki
membanting semua barang seolah-olah sedang
kerasukan setan.
11. Ayah
mencuci motor dan menyiram
tanaman.
12. Ibu
ingin marah tetapi selalu
ditahan.
13. Kau
boleh tinggal di sini atau pergi
semaumu.
14. Pak
Budi orang yang sangat rendah hati. Sebaliknya Bu
Budi orangnya sangat sombong.
15. Laura
anak yang sangat popular di sekolahnya. Sayangnya ia sangat sombong
dengan segala kemewahannya.
16. Ibu
merelakan semua perhiasan untuk biaya kuliah adik. Tak hanya itu,
sertifikat rumah pun rela ibu jual.
17. Ibu
tidak pernah mengadukanmu ke Ayah. Malahan ibu yang selalu membelamu
mati-matian.
18. Aku
tidak akan pernah datang seumpama kau
melarangku.
19. Ibu
selalu membawakan Rina bekal sekalipun ayah
selalu memberi uang saku lebih.
20. Kakak
mengatakan bahwa ia
akan melanjutkan sekolah di Australia.
21. Ayah
memang lebih sering memarahimu. Sebenarnya beliau
sangat menyayangimu.
22. Raffi
sangat menjauhi buah rambutan. Bahkan ia
memilih lari ketika ada yang membawa buah itu mendekatinya.
23. Pak
Rahmat selalu saja memarahi orang. Akibatnya orang-orang
tidak suka berada di dekatnya.
24. Ibu
selalu menuruti kemauan Aldi. Meskipun
begitu Aldi tidak pernah berkata lembut terhadap ibu.
25. Rani
mempersiapkan bahan membuat kue pancong. Setelah itu ia mulai membuat
adonan.
26. Rani
belajar dengan giat agar diterima
di fakultas kedokteran UGM.
27. Ayah
bekerja banting tulang untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
28. Ibu
memarahiku karena aku
tidak pernah mendengarkan kata ayah.
29. Ayah
menyuruhku pergi dari rumah supaya aku
belajar mandiri.
30. Sekolah
itu ditutup sebab ada
permasalahan sengketa lahan.
31. Sampah
dibiarkan menumpuk di air sungai sehingga menyebabkan
biota sungai musnah.
32. Lintah
akan menghisap darah mangsanya sampai ia
merasa puas.
33. Ikan
remoran selalu mengikuti hiu supaya dirinya
merasa aman.
34. Perkataan
Anton terhadap ibunya seperti petir
di siang bolong.
35. Doni
bertingkah seolah-olah dirinya
yang paling benar.
36. Perkataannya laksana seorang
pujangga yang haus akan cinta.
37. Menasehati
Angel ibarat mengukir
di atas air.
38. Ayah
menggeluti dunia boga sejak masih
remaja.
39. Aku
sedang bersantai di kamar ketika terdengar
ada suara ledakan.
40. Para
petani merasa senang setelah hasil
panennya laku keras di pasaran.
41. Aku
akan pulang jika memang
mereka menginginkanku.
42. Semakin tua semakin menjadi
kegilaannya terhadap perempuan.
43. Baik laki-laki maupun perempuan
tidak ada perbedaan dalam mencalonkan diri sebagai kepala daerah.
44. Walaupun hujan
lebat, ayah tetap rela menjemputku dari sekolah.
45. Unta
bertahan di gurun pasir dengan kantong
air di tubuhnya.
Artikel
bahasa lainnya
Itulah penjelasan mengenai jenis jenis konjungsi
dan contohnya dalam bahasa Indonesia. Semoga uraian materi jenis jenis
konjungsi ini mudah dipahami dan bermanfaat untuk referensi belajar bahasa
Indonesia. Terima kasih.